Penelitian Membasmi Penyakit Moler pada Bawang Merah dengan Agen Hayati
Penelitian Membasmi Penyakit Moler pada Bawang Merah dengan Agen Hayati | Layu Fusarium #yuktani
Penelitian
Budidaya Bawang Merah
Penyakit Moler
Layu Fusarium
Pengendalian Penyakit Moler pada Bawang Merah dengan Agen Hayati
EFEKTIFITAS FUSARIUM OXYSPORUM F. SP. CEPAE AVIRULEN
DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT MOLER BAWANG MERAH
PADA BERBAGAI KONSENTRASI
Disusun Oleh:
WAHYU ADIKUNCARA
08011016
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013
DOSEN PEMBIMBING
(Dr. Ir. Bambang Nugroho, M.P.)
(Dra. Umul Aiman, M. Si)
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi mikrokonidium
Fusarium oxysporum f. sp. cepae avirulen yang efektif dan efisien dalam mengendalikan penyakit moler pada bawang merah.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan kebun percobaan II Gunung Bulu, Argorejo, Sedayu, Bantul Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan ketinggian 100 m di atas permukaan laut. Waktu penelitian adalah pada bulan Juni sampai dengan November 2012.
Penelitian ini menggunakan percobaan lapangan faktor tunggal yang dirancang menggunakan RAL dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah konsentrasi agens hayati yang terdiri dari 103, 104, 105, 106 mikrokonidium.ml dan kontrol (tanpa pemberian Fusarium oxysporum f. sp. cepae avirulen). Terdapat 150 polibag dalam percobaan ini.
Konsentrasi Fusarium oxysporum f. sp cepae avirulen 106 mikrokonidium/ml merupakan konsentrasi terbaik dalam pengendalian penyakit moler pada bawang merah karena dapat memberikan penekanan penyakit moler tertinggi sampai 34,98 %. Konsentrasi agens hayati yang sama atau lebih rendah daripada konsentrasi patogen moler menunjukkan kurang efektif dalam mengendalikan penyakit moler. Sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu pada 105 dan 106 mikrokonidium/ml dapat menyelamatkan hasil sampai 50 %.
Penyakit moler merupakan layu Fusarium dengan gejala tanaman layu dengan cepat, akar tanaman busuk, tanaman seperti akan roboh, di pangkal umbi lapis terlihat koloni jamur keputih-putihan dan warna daun kekuning-kuningan serta bentuknya agak melengkung (Duriat et al. 1995)
Persiapan benih Benih atau bibit bawang merah dipilih dari umbi yang seragam ukuran dan bentuknya serta bebas dari hama dan penyakit (Gambar 2). Umbi dicuci dengan air steril dan ditiriskan semalaman dengan kertas koran. Bagian ujung umbi kemudian dipotong 1 4 – 1 3 bagian (Rahayu dan Berlian, 2005).
METODE
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan kebun
percobaan II Gunung Bulu, Argorejo, Sedayu, Bantul Universitas Mercu Buana
Yogyakarta dengan ketinggian 100 m diatas permukaan laut. Waktu penelitian
adalah pada bulan Juni sampai dengan November 2012.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah varian virulen Fusarium oxysporum f. sp.
cepae sebagai patogen, varian avirulen F. oxysporum f. sp. cepae sebagai agens
pengimbas, zeolit, PDA (potato dextrose agar), PDB (potato dextrose broth), umbi
bawang merah varietas Kuning, pupuk kandang, Urea, SP-36, dan KCl.
Alat yang digunakan adalah autoklaf, tabung erlemmeyer 250 ml, tabung
reaksi, beaker glas, blender, haemocytometer, cawan petri, batang pengaduk,
oven, pipet, gelas ukur, timbangan analitik, timbangan digital, baskom, cangkul,
gembor, penggaris, jangka sorong, pisau, spidol, gunting, drum, kuas dan polibeg
ukuran 25 cm x 25 cm.
C. Metode
Penelitian ini menggunakan percobaan lapangan faktor tunggal yang
dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan
dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah konsentrasi agens hayati
14
yang terdiri dari 103, 104, 105, 106 mikrokonidium/ml dan kontrol (tanpa
pemberian F. oxysporum f. sp. cepae avirulen). Untuk setiap unit perlakuan terdiri
dari 10 tanaman, sehingga terdapat 150 polibeg atau masing-masing perlakuan 30
polibeg.
Perlakuan terdiri dari:
Perlakuan I : Kontrol
Perlakuan II : Konsentrasi agens hayati 103 mikrokonidium/ml
Perlakuan III : Konsentrasi 104
Perlakuan IV : Konsentrasi 105
Perlakuan V : Konsentrasi 106
KESIMPULAN:
1. Konsentrasi Fusarium oxysporum f. sp cepae avirulen 106 mikrokonidium/ml
merupakan konsentrasi terbaik karena dapat memberikan penekanan penyakit moler tertinggi
sampai 34,98 %.
2. Konsentrasi agens hayati yang sama atau lebih rendah daripada konsentrasi
patogen menunjukkan kurang efektif dalam mengendalikan moler.
3. Konsentrasi yang lebih tinggi yaitu pada 105 dan 106 mikrokonidium/ml dapat
menyelamatkan hasil sampai 50 %
yuktani com
yuk tani
#yuktani
#layufusarium
#moler
#penyakitbawangmerah
cara mengatasi moler pada bawang merah, moler pada bawang merah, obat moler untuk tanaman bawang merah, cara mengatasi penyakit bawang merah, bawang merah, cara mengatasi penyakit bawang merah, obat moler bawang merah, penyakit bawang merah, Moler pada bawang merah, Cara budidaya bawang merah, Perawatan bawang merah, Mencegah penyakit lodoh pada bawang,
Website : https://yuktani.com/
Facebook : yuktani com
Instagram https://www.instagram.com/yuktanicom/
Twitter https://twitter.com/yuktanicom
There are no comments yet, add one below.